BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Otot adalah sebuah jaringan dalam
tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama. Otot menyebabkan suatu organisme
maupun menggerakkan organ dalam organisme tersebut. Di dalam otot
terdapat protein kontraktil yang membuat otot dapat berkontraksi. Jaringan otot bertanggungjawab untuk pergerakan tubuh.
Jaringan otot menyusun 40 % hingga 50 % berat total tubuh
manusia dan tersusun atas serabut-serabut otot. Jaringan otot sebagian
besar terdiri atas sel-sel yang berbentuk serabut-serabut dengan ukuran panjang bervariasi dan dapat dikatakan tidak mengandung matriks. Sel-sel tersusun dalam
berkas-berkas yang dibungkus jaringan pengikat. Jaringan otot mempunyai daya
kerut yang cukup tinggi, panjangnya dapat menyusut sampai separuh atau
sepertiga panjang normal. Jaringan otot pada dasarnya juga mengandung
jaringan ikat yang biasanya menyelubungi otot. Jaringan otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu jaringan otot
lurik, otot polos dan otot jantung.
B. Tujuan
Adapun tujuan
dari praktikum kali ini yaitu :
1. Mempelajari ciri-ciri jaringan otot
2. Membandingkan struktur histologis jaringan otot rangka,
otot jantung dan otot polos
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan
otot tersusun atas sel-sel otot. Otot berperan dalam pergerakan organ tubuh.
kemampuan otot untuk berkontraksi disebabkan oleh adanya serabut kontraktil.
serabut kontraktil ini tersusun atas filamen atau benang aktin dan miosin (Gerrit, 1988).
Rangsangan suatu otot mengakibatkan
kontraksi semua myofibril bersama-sama sampai tingkat maksimal. Ini dikenal
sebagai hukum semua atau sama sekali tidak (all or none). Untuk beberapa
waktu telah diketahui bahwa kontraksi itu (sebagian) tergantung pada
terdapatnya ion kalsium dalam sarkoplasma yang mengelilingi myofibril. Akan
tetapi sebelum ditemukan retikulum sarkoplasma dan system T, peranan
kalsium ini tidak jelas. Rangsangan pada serat otot mngakibatkan
polarisasi permukaan dengan cepat, yang kemudian meluas ke bagian dalam seratnya
melalui tubula dari system T (Anonimous, 2012).
Jaringan otot juga terdiri atas sel-sel
panjang yang berkontaksi ketika mendapat impuls saraf. Tersusun dalam susunan
parallel di dalam sitoplaasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen
yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan
yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan dan kontraksi otot
merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu
makhluk hidup yang aktif (Campbel, 2006).
Serabut otot memiliki elemen
kontraktil yang disebut myofibril. Adanya myofibril menyebabkan serabut otot
memiliki kemampuan berkontraksi. Ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot lurik,
otot polos dan otot jantung. Pada penampang melintang otot lurik tampak
tersusun sebagai pita-pita yang sejajar, inti banyak dan terletak pada bagian
perifer di bawah sarkolema. Myofibril otot lurik mengandung keping gelap dan
terang secara bergantian dan tampak sebagai garis-garis gelap terang. Diantara
serabut otot terdapat jaringan ikat longgar yang disebut endomesium (Anonimous,
2011).
Sifat kerja otot dapat dibedakan
atas dua, yaitu antagonis dan sinergis, antagonis adalah kerja otot yang
kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya ekstensor (meluruskan)
dan fleksor (membengkokkan), abductor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati
badan), depressor (ke bawah), elevator (ke atas), supinator (menengadah) dan
pronator (menelungkup), sifat kerja yang kedua yaitu sinergis dimana otot-otot
yang berkontraksi menimbulkan gerak searah, contohnya pronator teres dan
pronator kuadratus (Anonimous, 2012).
Sel otot disebut juga serat-serat otot. Serat otot mengandung filamen
(benang) aktin dan miosin yang merupakan protein kontraktil yang memungkinkan
otot memendek dan memanjang. Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif.
Jaringan otot tersusun atas sel-sel membujur dengan inti tampak jelas batasnya
dan miofibril. Miofibril tersusun atas protein kontraktil yang terdapat di
sepanjang sel dan tampak jelas pada otot rangka dan otot jantung. Batas antara
sel otot terlihat jelas karena adanya sarkolema. Sarkolema adalah lapisan
membran yang mengelilingi sel otot (Lim, 1998).
Jaringan otot, jaringan ini sebagian besar terdiri atas sel-sel yan berbentuk
serabut-serabut dengan ukuran panjang bervariasi. Dapat dikatakan tidak
mengandung matriks. Sel-sel tersusun dalam berkas-berkas yang dibungkus
jaringan pengikat. Jaringan otot mempunyai daya kerut yang cukup tinggi,
panjangnya dapat menyusut sampai separuh atau sepertiga panjang normal.
Jaringan otot terbagi atas otot serat lintang, otot polos, otot jantung (Fahn,
1974).
Otot
adalah sebuah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama.
Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan
otot jantung. Jaringan otot bertanggungjawab untuk pergerakan tubuh, terdiri
atas sel-sel otot yang terspesialisasi untuk melaksanakan konstraksi dan
berkonduksi (menghantarkan impuls). Di dalam sitoplasmanya ditandai dengan
adanya sejumlah besar elemen-elemen kontraktil yang disebut miofibril yang
bejalan menurut panjang serabut otot. Pada beberapa jenis otot, miofibril terdiri
atas lempeng-lempeng terang dan gelap secara bergantian. Semua segmen gelap
letaknya bersesuaian, demikian pula dengan segmen terangnya. Miofibril tersusun
atas protein-protein kontraktil yaitu aktin dan miosin (Anonimous, 2011).
Menurut
Anonimous (2011), jaringan otot memiliki fungsi sebagai penggerak. Jaringan
otot terbagi atas tiga kelompok, yaitu sebagai berikut :
1.
Otot Polos (otot viscelar)
Otot
polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong.
Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) atau involuntary, memiliki
satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada
saluran pencernaan seperti: lambung dan usus.
2.
Otot Lurik (otot rangka)
Otot
rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya
disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik,
memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan
3.
Otot Jantung (otot cardiak)
Otot
jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa
karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai
lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu
atau dua nukleus yang terletak ditengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah
satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris.
Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni
involuntary (tidak disadari).
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu :
Hari/Tanggal : Kamis/01
Maret 2012
Pukul : 13.00 WITA
s/d
selesai
Tempat : Lab. Biodiversity Jurusan Biologi FMIPA UNTAD
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali
ini yaitu :
a.
Alat
1. Mikroskop
b.
Bahan
1.
Jaringan otot
jantung
2.
Jaringan otot
lurik
3.
Jaringan otot
polos
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum kali ini yaitu :
1.
Menyediakan
preparat yang akan diamati
2. Mengamati
preparat histologis di bawah mikroskop
3. Mengenali
setiap bagian preparat
4. Menggambar
hasil pengamatan pada buku gambar
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
Jaringan otot jantung
· Saraf
tak sadar
· Rangsangan
lambat
· Tidak
mudah lelah
Keterangan :
1. Serat
melintang
2. Inti
sel di tepi (banyak)
Perbesaran
: 40 × 10
|
|
2.
|
Jaringan
otot lurik
· Saraf
sadar
· Rangsangan
cepat
· Mudah
lelah
Keterangan :
1. Serat
melintang
2. Inti
sel di tepi (banyak)
Perbesaran
: 40 × 10
|
|
3.
|
Jaringan
otot polos
· Saraf
tak sadar
· Rangsangan
lambat
· Tidak
mudah lelah
Keterangan :
1. Berbentuk gelendong
2. Inti
sel di tengah (satu)
Perbesaran
: 40 × 10
|
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu pengamatan terhadap jaringan otot untuk mengetahui struktur histologis dari jaringan tersebut. Pengamatan struktur histologis pada jaringan otot dengan menggunakan jaringan otot jantung, otot lurik dan otot polos.
Hasil pengamatan struktur histologis jaringan otot jantung yaitu
terdapat inti sel yang letaknya ditepi dengan jumlah lebih dari satu dan bentuk selnya bercabang. Hal tersebut telah sesuai dengan literatur yang menyatakan ciri khas otot jantung yaitu selnya bercabang-cabang, pada
sel terdapat garis-garis gelap dan terang seperti otot rangka dan pada sel terdapat garis-garis transversal yang gelap dinamakan diskus interkalaris tengah (Junqueira, 1980).
Nama lain dari
otot jantung yaitu myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter. Otot jantung berkontraksi secara
tidak sadar, gerakan atau rangsangan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah. Kemampuannya berkontraksi secara ritmis dan secara
terus-menerus sebagai akibat dari aktivitas sel
otot jantung yang berpautan. Otot
jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa
karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai
lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lurik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di
tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki
percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan
dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari). Fungsi otot jantung adalah
untuk memompa darah ke luar jantung.
Jaringan otot lurik berdasarkan hasil pengamatan
struktur histologisnya terdapat inti sel yang
letaknya ditepi dengan
jumlah lebih dari satu dan memiliki bentuk serat melintang. Hal tersebut telah sesuai
dengan literatur yang menyatakan ciri
khas otot lurik
yaitu terdiri atas sel-sel
yang panjang (panjangnya sampai 4 cm), diameter 10-100 mm, serabut panjang, berwarna/lurik dengan
garis terang dan gelap, memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak
dipinggir dan disebut serabut
otot. Sel otot merupakan sinsitium
(gabungan sel dengan batas antar sel tidak jelas) dari beberapa sel (Junqueira, 1980).
Nama lain dari
otot lurik yaitu otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter. Otot lurik berkontraksi menurut kehendak kita (dibawah kendali
sistem syaraf pusat), gerakan cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan. Otot lurik terdiri atas berkas serabut, setiap serabut
merupakan untaian berkas yang disebut myofibril. Setiap myofibril merupakan
susunan linier sarkomer, unit dasar kontraktil otot. Otot ini disebut berlurik
karena pengaturan subunit sarkomer pada myofibril yang bersebelahan membentuk
pita-pita terang dan gelap. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi
kerangka dari benturan keras, contohnya otot lengan.
Hasil pengamatan
struktur histologis jaringan otot polos
yaitu terdapat inti sel tunggal yang letaknya ditengahnya dan seratnya berbentuk gelendong. Hal tersebut telah sesuai dengan literatur yang menyatakan ciri khas otot polos yaitu selnya pendek,
berbentuk gelendong/kumparan,
dengan ukuran panjang 30-200 mm dan diameter 5-10 mm dan setiap sel memiliki satu nukleus pipih yang terletak
di tengah (Junqueira, 1980).
Nama
lain otot polos
yaitu otot alat-alat dalam, visceral, musculus nonstriated atau otot involunter.
Otot polos berkontraksi tidak menurut kehendak atau diluar kendali sistem
saraf pusat, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah. Jaringan otot
polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di
bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Jaringan otot polos
terletak di dalam dinding organ-organ dalam yang berongga seperti
saluran-saluran pencernaan, pernapasan, ekskresi dan
reproduksi. Otot polos dapat tersebar di dalam jaringan ikat
tertentu seperti pada kelenjar prostat dan vesikulus seminalis. Otot polos dapat berkelompok membentuk berkas
otot kecil, misalnya pada muskulus
erektor pili di dalam kulit.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
praktikum kali ini yaitu :
1. Jaringan otot terbagi atas tiga kelompok yaitu jaringan otot jantung, otot
lurik dan otot polos.
2. Jaringan otot
jantung memiliki ciri khas yaitu selnya
bercabang-cabang, berkontraksi secara
tidak sadar, gerakan atau
rangsangan lambat,
ritmis dan tidak mudah lelah.
3. Jaringan otot
lurik memiliki ciri khas yaitu terdiri
atas sel-sel yang panjang, memiliki inti dalam jumlah banyak dan
terletak dipinggir, berkontraksi menurut
kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat), gerakan cepat, kuat, mudah
lelah dan tidak beraturan.
4. Jaringan otot
polos memiliki ciri khas yaitu terdapat
inti sel tunggal yang letaknya ditengahnya
dan seratnya berbentuk gelendong, berkontraksi tidak menurut kehendak atau diluar
kendali sistem saraf pusat, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.
B. Saran
Disarankan
dalam praktikum selanjutnya jumlah preparat yang disediakan lebih banyak,
sehingga setiap kelompok dapat mengamati secara langsung, tidak perlu dilakukan
penukaran data dan hasil yang diperoleh lebih maksimal.
0 komentar:
Posting Komentar