Sabtu, 24 Maret 2012

Perkembangan Embrio Ayam (Praktikum embrio II)


BAB III
METODOLOGI
A.      Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum kali ini yaitu :
Hari/Tanggal        :      Kamis/15 Maret 2012
Pukul                   :      13.00 WITA s/d selesai
Tempat                 :      Lab. Biodiversity Jurusan Biologi FMIPA UNTAD
B.       Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu :
a.    Alat
1.        1 set alat bedah
2.        Cawan petri
3.        Pensil
4.        Mesin pengeram (inkubator)
b.   Bahan
1.        Telur ayam umur inkubasi 1 hari, 3 hari, 5 hari dan 7 hari
2.        Larutan garam fisiologis (NaCl 0,9% suhu 40oC)

C.      Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum kali ini yaitu :
1.    Mengambil telur ayam umur inkubasi 1 hari.
2.    Melingkari tempat embrio yang akan dibuka pada telur tersebut dengan pensil.
3.    Menusuk bagian yang tumpul sehingga gelembung udaranya keluar.
4.    Melakukan kegiatan 3 di atas dalam bejana (mangkuk plastik) berisi larutan garam fisiologis dan suhunya diusahakan 40oC (suam-suam kuku).
5.    Menusuk dengan pinset kulit telur yang telah ditandai tadi, kemudian mengangkat dengan pinset.
6.    Menggunting membrana vitellus agar lebar, kemudian menggunting area embrional dengan gunting yang bengkok di luar sinus terminalis, juga di bawah blastoderm agar lepas dari vitellus.
7.    Menarik blastoderm itu dan meletakkan dalam gelas arloji kecil yang telah diisi larutan garam fisiologis.
8.    Melakukan pengamatan.
9.    Mengulangi langkah-langkah di atas untuk telur ayam umur inkubasi 3 hari, 5 hari dan 7 hari.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Pengamatan
No.
Gambar
Keterangan
1.

 
Telur ayam umur inkubasi 1 hari.
1.         Lempeng embrio
2.         Daerah pelucida
3.         Daerah opaca
2.


Telur ayam umur inkubasi 3 hari.
1.         Jantung (belum berdenyut)

3.



Telur ayam umur inkubasi 5 hari. 1. Jantung (berdenyut)
4.








Telur ayam umur inkubasi 7 hari.
1.    Mata
2.         Pembuluh saraf
3.         Pembentukan otak
4.         Pembentukan paruh

B. Pembahasan

       Pada praktikum kali ini yaitu pengamatan terhadap perkembangan bentuk dan struktur embrio ayam, dimana embrio ayam yang digunakan berasal dari telur ayam kampung. Telur ayam termasuk dalam tipe telur megalesital atau telolesital ekstrem, dikarenakan jumlah yolk sangat banyak sehingga inti dengan sedikit sitoplasma terdesak ke permukaan telur. Pengamatan dilakukan pada telur ayam umur inkubasi 1 hari, 3 hari, 5 hari dan 7 hari.

       Hasil pengamatan struktur embrio ayam umur inkubasi 1 hari yaitu, terdapat daerah berwarna kuning gelap pada bagian tengah dan daerah berwarna kuning terang pada bagian tepi. Hasil pengamatan tersebut telah sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa lempengan embrio terlihat seperti cincin, pada pusat area berwarna lebih terang seperti rumah embrio. Asal mula lempengan embrio pada tahap blastodermal. Nampak rongga segmentasi yang berada di bawah area pelucida yaitu bagian tengah yang berwarna lebih terang. Juga terdapat cincin yang berwarna lebih gelap dari sekitarnya disebut daerah opaca (Anonimous, 2007).
Bagian yang dapat terlihat dalam stadium 24 jam atau 1 hari inkubasi adalah area embrional, area pelucida, area opaca vaskulosa, area ovaka vitelin, lipatan neural, usus depan, somit, daerah primitive, proamnion, notokor dan keping darah (Syahrum, 1994). Namun tidak semua bagian tersebut dapat terlihat pada saat pengamatan, dikarenakan proses pengamatan dilakukan secara langsung tanpa menggunakan alat bantu seperti mikroskop stereo.
Pengamatan pada embrio ayam umur inkubasi 3 hari, yaitu tidak berbeda jauh dengan embrio ayam umur inkubasi 1 hari. Telah terdapat struktur jantung, namun belum berdenyut. Hal tersebut tidak sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa, diantara extraembrionic annexis nampak membran vitelin yang memiliki peranan utama dalam nutrisi embrio. Embrio pada hari ketiga berada disisi kiri dikelilingi oleh sistem peredaran darah, membran viteline menyebar di atas permukaan kuning telur. Kepala dan badan dapat dibedakan, demikian juga otak. Nampak juga struktur jantung yang mulai berdenyut (Anonimous, 2007). Ketidaksesuaian tersebut dikarenakan umur embrio ayam yang belum mencapai 3 hari, sehingga bagian-bagian tersebut belum terbentuk dengan sempurna.
Embrio ayam umur inkubasi 5 hari, berdasarkan hasil pengamatan jantung sudah mulai berdenyut, namun belum terlihat adanya perkembangan organ-organ tubuh lainnya. Hal tersebut tidak sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa terjadi perkembangan rongga amniotik yang akan mengelilingi embrio yang berisi cairan amniotik, berfungsi untuk melindungi embrio dan membolehkan embrio bergerak. Nampak gelembung alantois yang berperan utama dalam penyerapan kalsium, pernapasan dan tempat penyimpanan sisa-sisa. Embrio pada hari kelima telah mengalami peningkatan ukuran, embrio membentuk huruf C, kepala bergerak mendekati ekor. Terjadi perkembangan sayap, tunas kepala, mata, anggota badan bagian bawah dan anggota badan bagian atas (Anonimous, 2007). Ketidaksesuaian tersebut kemungkinan karena terjadi kesalahan dalam perhitungan waktu inkubasi.
Pengamatan embrio umur inkubasi 7 hari, telah terdapat mata, pembuluh saraf, jantung yang berdenyut serta terjadi pembentukan otak dan paruh. Hal tersebut telah sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa, membran vetiline terus berkembang dan mengelilingi lebih dari separuh kuning telur. Fissura ada diantara jari kesatu, kedua dan ketiga dari anggota badan bagian atas dan antara jari kedua dan ketiga anggota badan bagian bawah. Jari kedua lebih panjang dari jari lain. Cairan yang makin mengencer di bagian leher. Nampak jelas memisahkan kepala dengan badannya. Terjadi pembentukan paruh. Otak nampak ada di daerah kepala, yang lebih kecil ukurannya dibanding dengan embrio (Anonimous, 2007). Namun, tidak semua bagian yang terdapat dalam literatur terlihat dengan jelas, karena pengamatan dilakukan tanpa menggunakan alat bantu sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal.

BAB V PENUTUP 

A.  Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini yaitu :
  1. Struktur embrio ayam umur inkubasi 1 hari, terdapat lempengan embrio terlihat seperti cincin, pada pusat area berwarna lebih terang seperti rumah embrio yaitu daerah pelucida. Juga terdapat cincin yang berwarna lebih gelap dari sekitarnya disebut daerah opaca.
  2. Embrio ayam pada hari ketiga berada di sisi kiri dikelilingi oleh sistem peredaran darah, kepala dan badan dapat dibedakan, demikian juga otak. Nampak juga struktur jantung yang mulai berdenyut.
  3. Embrio ayam pada hari kelima telah mengalami peningkatan ukuran, embrio membentuk huruf C, kepala bergerak mendekati ekor. Terjadi perkembangan sayap, tunas kepala, mata, anggota badan bagian bawah dan anggota badan bagian atas.
  4. Struktur embrio ayam umur inkubasi 7 hari, terjadi pembentukan paruh. Otak nampak ada di daerah kepala, yang lebih kecil ukurannya dibanding dengan embrio.

B.  Saran

Disarankan dalam praktikum embrio ayam selanjutnya waktu inkubasi yang digunakan lebih jauh jaraknya, sehingga perbedaan perkembangan struktur organ lebih nampak terlihat, serta bila memungkinkan untuk digunakannya alat bantu seperti mikroskop stereo.

0 komentar:

Posting Komentar